Ketika Seorang dokter pakar jantung meninggal dunia. Untuk mengenang
jasanya, keluarganya sepakat untuk membuatkan sebuah tugu peringatan di
kuburnya berbentuk jantung. Upacara pengkebumiaan pun berjalan dengan
lancar.
Tak disangka satu bulan kemudian, seorang doktor pakar mata meninggal
dunia juga. Seperti pada peristiwa sebelumnya, keluarganya sepakat untuk
membuat sebuah tugu berbentuk mata di kuburnya untuk mengenang jasa
beliau. Upacara pengkebumiaan beliau juga berjalan dengan lancar.
Setelah selesai pemakaman, para hadirin berangkat pulang, hanya tinggal
seorang saja yang masih terisak merenung sendirian di pinggir makam si
dokter itu.
Salah seorang dokter yang lain melihatnya dan segera menghampirinya,
dengan penuh empati kemudian berkata: “Sudahlah, yang berlalu biarlah
berlalu. Tak usah engkau pikirkan lagi.” kata si dokter.
Yang dihibur kemudian menyahut lirih. “Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan kepadamu,” kata lelaki itu.
“Ada apa sebenarnya?”, tanya dokter tetap berusaha menenangkan. Tolong
ceritakan, siapa tahu mungkin saya dapat membantu”, jawab si dokter itu.
“Saya sedang memikirkan bagaimana pula upacara pengkebumian saya nanti?”, kata lelaki sedih itu.
“Mengapa?” tanya dokter satunya keheranan.
“Saya khan dokter penyakit kelamin!” jawab lelaki itu sedih.
referensi :
http://humorlucu.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment